Dusun Karangsengon memang berpotensi dalam bidang pertanian, sehingga hampir semua penduduknya adalah petani, hanya segelintir orang yang menjadi pedagan, pegawai, pengusaha dan lain lain. Didusun Karangsengon ini dulunya memang ada persawahan yang malah hampir semua lahanya adalah sawah, tetapi dengan perkembanganya, sawah mulai tak diminati penduduk, karena merasa tidak begitu menghasilkan, mereka lebih memilih membeli beras dari pada menanam sendiri, karena lahan sawah mereka lebih berpotensi dijadikan perkebunan salak.
Dulu sebelum ada salak pondoh, masyarakat Karangsengon masih bertani salak lokal, namun setelah adanya salak pondoh, yang notabene lebih berkwalitas dan lebih mahal dipasaran, mereka beralih ke salak pondoh, satu persatu dari mereka mulai mengganti salak lokal menjadi salak pondoh, ada yang langsung membongkar kebun salak lokal mereka secara menyeluruh dan langsung ditanami salak pondoh, tetapi tak jarang ada yang memulai sedikit demi sedikit proses penggantiannya yang kebanyakan dari mereka masih ragu dan kekurangan modal untuk membeli bibit salak pondoh yang waktu itu harganya relatif mahal.
Namun, sekarang semua petani didusun Karangsengon sudah merata menanam salak pondoh, dan sudah bisa dinikmati hasilnya. Dari hasil salak pondoh tersebut, mereka bisa menyekolahkan anak mereka hingga ke perguruan tinggi, mereka bisa mencukupi keluarga mereka lebih dari cukup, sehingga perekonomian di dusun Karangsengon bisa dibilang tak kekuarangan lagi.
Posting Komentar